Infrastruktur menjadi tantangan besar dalam pengembangan broadband di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Namun, kini ditemukan solusi untuk menyambungkan broadband antar wilayah di Indonesia dengan sebuah teknologi White Space, 802.11aF.
Teknologi yang disebut juga dengan Super Wifi ini memanfaatkan ruang spektrum kosong yang ada di jalur Siaran TV.
"Broadband merupakan oksigen bagi ekomoni digital. Untuk itu broadband sangat penting," kata Daniel Reed, Vice President of the Technology Policy Group Microsoft, dalam diskusi Kebijakan Teknologi di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu 4 April 2012.
"Broadband merupakan oksigen bagi ekomoni digital. Untuk itu broadband sangat penting," kata Daniel Reed, Vice President of the Technology Policy Group Microsoft, dalam diskusi Kebijakan Teknologi di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu 4 April 2012.
Teknologi White Space ini mampu mendeteksi ruang kosong yang tidak digunakan oleh siaran TV, tapi memakai spektrum tersebut. "Jika suatu saat, spektrum diminta oleh pemiliknya, maka sistem bisa mendeteksi untuk kemudian dikembalikan ke pemiliknya," tambah Tony Seno hartono, National Technology Officer Microsoft.
Tony mengatakan bahwa White Space ini mampu mendeteksi dan memanfaatkan frekuensi rendah antara 50 sampai 700 MHz yang memungkinkan di pakai untuk kawasan pedalaman dengan jarak akses sampai lebih luas dari wifi.
"Ini cakupannya bisa sampai 3 km. Kalau Wifi kan paling hanya 100 meter," ujarnya.
Untuk itu ia mengatakan ini bisa menjadi solusi pengembangan broadband, dibanding memakai Wimax yang tergolong masih mahal. "Bisa jadi alternatif untuk internet desa," katanya.
Teknologi ini juga dapat dipakai di lingkungan perkotaan, mengingat dengan frekuensi rendah, lanjutnya, dapat menembus tembok dan gedung tinggi.
Masih Wacana
Meski cukup membantu bagi pengembangan broadband, teknologi ini masih belum bisa direalisasikan di Indonesia. Ini disebabkan spektrum di Indonesia sudah dimiliki oleh masing-masing institusi.
Tony mengamini hal ini. Tapi Microsoft akan melihat apakah ada regulasi yang terkait dengan konsep tersebut.
"Memang perlu liat dulu regulasinya. Di Eropa dan Amerika ini sudah dikenal, kalau di sini masih wacana," ujarnya.
Beberapa perusahaan teknologi besar, diantaranya Microsoft, British Telecom, Nokia, Samsung, BBC intens melakukan percobaan teknologi ini di Cambridge, Inggirs Raya.
Perusahaan tersebut sudah mengantisipasi tren ke depan bahwa setiap perangkat akan semakin terhubung.
klo ini ada indonesia psti ada pihak yg ingin memanfaatkannya super wifinya jadi komersial...
ReplyDeletemoga" aja gratis wifi nya
ReplyDelete