ilustrasi |
Di tangan ilmuwan Universitas Buffalo, komputer dapat dibuat untuk program mendeteksi kebohongan. Tim ilmuwan tersebut memproduksi sebuah software yang memungkinkan sebuah komputer untuk mengkuti gerak mata dan mengukur gerakan mata tersebut apakah mengatakan sebuah kebenaran ataupun kebohongan.
Seperti dilansir dari laman Gizmag, program komputer tersebut mampu dengan tepat membongkar kebohongan dengan tingkat akurasi 82,5 persen. Menurut para peneliti, seorang interogator yang terlatih hanya mampu menghasilkan rata-rata kesuksesan 65 persen saja.
Sebelum dilakukan percobaan, komputer mempelajari gerakan dasar mata pengguna untuk kemudian bertahap pada pertanyaan sederhana. Setelah itu dilakukan percobaan dengan 40 video percakapan yang direkam, dari 132 penggunaan pada studi psikologi asli.
Dari percobaan ini, subjek diminta untuk memilih apakah ia mencuri cek atau tidak. Kemudian mereka ditanya atas apa yang dilakukannya.
Video yang ditampilkan mewakili warna kulit yang berbeda, pose kepala, kondisi pencahayaan dan penghalang visual sesekali, seperti kacamata.
Sebuah garis dasar diciptakan dengan menganalisis pola gerakan mata ketika pembicara mengatakan yang sebenarnya. Sekarang, ketika ditanya apakah ia mencuri cek atau tidak, komputer akan menarik menganalisis gerakan mata dari "mata kebenaran".
Seperti dilansir dari laman Gizmag, program komputer tersebut mampu dengan tepat membongkar kebohongan dengan tingkat akurasi 82,5 persen. Menurut para peneliti, seorang interogator yang terlatih hanya mampu menghasilkan rata-rata kesuksesan 65 persen saja.
Sebelum dilakukan percobaan, komputer mempelajari gerakan dasar mata pengguna untuk kemudian bertahap pada pertanyaan sederhana. Setelah itu dilakukan percobaan dengan 40 video percakapan yang direkam, dari 132 penggunaan pada studi psikologi asli.
Dari percobaan ini, subjek diminta untuk memilih apakah ia mencuri cek atau tidak. Kemudian mereka ditanya atas apa yang dilakukannya.
Video yang ditampilkan mewakili warna kulit yang berbeda, pose kepala, kondisi pencahayaan dan penghalang visual sesekali, seperti kacamata.
Sebuah garis dasar diciptakan dengan menganalisis pola gerakan mata ketika pembicara mengatakan yang sebenarnya. Sekarang, ketika ditanya apakah ia mencuri cek atau tidak, komputer akan menarik menganalisis gerakan mata dari "mata kebenaran".
Program ini juga mencatat kedipan dan pergeseran pandangan. Sistem ini diharapkan oleh tim ini dapat bekerjasama dengan interogator manusia.
"Apa yang ingin kami pahami adalah apakah ada perubahan sinyal yang dipancarkan oleh orang-orang ketika mereka berbohong, dan mesin dapat mendeteksi mereka?" kata asisten profesor Ifeoma Nwogu.
"Jawabannya adalah ya, dan ya," katanya.
0 Comment:
Post a Comment