Sebuah pesawat Amerika Serikat JetBlue mendarat darurat di Texas, Selasa (27/3/2012) waktu setempat, setelah sejumlah penumpang mengamankan pilot saat dia mulai berteriak tentang Al Qaeda dan ancaman bom.
Pesawat JetBlue yang terbang dari New York ke Las Vegas, Nevada, dialihkan ke Amarillo, Texas, setelah insiden tersebut. Pihak maskapai mengatakan, pendaratan darurat itu dilakukan setelah muncul persoalan medis pada sang pilot.
Pesawat JetBlue yang terbang dari New York ke Las Vegas, Nevada, dialihkan ke Amarillo, Texas, setelah insiden tersebut. Pihak maskapai mengatakan, pendaratan darurat itu dilakukan setelah muncul persoalan medis pada sang pilot.
Pada awalnya, pilot itu ke kamar kecil di luar kokpit dan kemudian dia mulai berteriak "Irak. Al Qaeda, terorisme, kita semua akan turun," demikian laporan surat kabar Amarillo Globe-News seperti dikutip Channel NewsAsia, Rabu (28/3/2012).
"Ini cukup menakutkan. Pilot tampak panik," kata seorang penumpang, Heidi Karg, kepada CNN. "Ketika mereka mencoba menenangkan dia, mereka kemudian menahannya dan sekelompok penumpang lelaki berlari ke depan dan meringkusnya."
Gabriel Schonzeit, yang duduk di baris ketiga, menceritakan kepada Globe-News, "Pilot itu mulai berteriak tentang Al Qaeda dan kemungkinan adanya bom di pesawat, tentang Irak dan Iran, dan tentang bagaimana kami semua akan turun. Kelihatannya dia tidak waras."
The Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan, kopilot pesawat itu khawatir sikap sang kapten tidak menentu selama penerbangan sehingga ia mengunci pintu kokpit. Ketika kapten berusaha masuk ke pintu kokpit yang terkunci, dia diringkus sejumlah penumpang.
Maskapai JetBlue dalam pernyataannya menyebutkan, setelah terbang tiga setengah jam, seorang kapten pilot lain yang sedang tidak bertugas masuk ke kokpit dan mengambil alih tugas pilot. Dia diperintahkan untuk mendarat darurat di Amarillo, Texas. Setelah pesawat mendarat dengan aman, penegak hukum setempat mengamankan sang pilot, membawanya dengan ambulans untuk menjalani pemeriksaan medis.
Pilot itu mulai berteriak tentang Al Qaeda dan kemungkinan adanya bom di pesawat, tentang Irak dan Iran, dan tentang bagaimana kami semua akan turun. Kelihatannya dia tidak waras.
Sumber : www.internasional.kompas.com
0 Comment:
Post a Comment