Bersenang-senanglah di Dunia Maya dan Dunia Nyata

Saturday, November 10, 2012

Planet Baru Ditemukan di Zona Layak Huni, Mirip Bumi

Air memengaruhi potensi adanya kehidupan di suatu planet

Diaz Zahran Asy'ari - Sejumlah tim ahli astronomi dari Jerman telah menemukan sebuah planet baru yang mengorbit dekat dengan matahari. Planet ini memiliki iklim yang sama dengan bumi dan dapat mendukung kehidupan.

Tim ini menemukan tiga planet baru yang mengorbit pada jarak 44 tahun cahaya dari bumi. Namun hanya satu planet yang berada pada Zona Goldilocks, di mana berada di sekitar matahari yang suhunya tidak terlalu panas dan dingin, serta memiliki kandungan air.

"Planet (yang diberi nama) HD 40307g adalah bintang katai tua (old dwarf star) yang sempurna dan tenang. Jadi planet itu memiliki iklim yang sama dengan bumi," kata Guillem Angla, dari Universitas Goettingen Jerman, yang memimpin penelitian bersama Mikko Tuomi dari Universitas Hertfordshire Inggris, dilansir dari Reuters.

Planet ini memiliki berat sekitar tujuh kali lebih besar dari bumi dan mengorbit pada jarak sama dari matahari. Sehingga planet baru ini dapat menerima sejumlah energi dari matahari sama seperti yang didapatkan bumi.

Sudah lebih dari 800 planet yang telah ditemukan di luar tata surya sejak pertama kali terdeteksi pada awal tahun 1990-an. Tapi hanya sedikit planet yang masuk ke dalam zona layak huni. Bahkan sangat jarang planet yang ditemukan pada zona memutar (beda waktu siang dan malam)

Tapi tidak dengan yang satu ini. Planet ini memiliki waktu siang dan malam dan membentuk lingkungan yang sama dengan bumi.

"Ini adalah planet yang paling dekat dengan bumi dan berada pada zona layak huni," kata Hugh Jones, Astronom dari Universitas Hertfordshire.

"Selain itu planet ini juga berada pada orbit yang sebanding dengan bumi. Sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa planet ini layak huni," kata Hugh Jones.

Penemuan yang dilakukan para astronom ini telah diresmikan dalam sebuah makalah penelitian di Jurnal Astronomi dan Astrofisika dengan mengambil data dari spektograf HARPS, yang didapat dari European Southern Observatory telescope di La Silla, Gurun Pasir Atacama, Chili.

Perangkat HARPS mampu menangkap perubahan kecil pada warna cahaya yang berasal dari planet baru tersebut, yang merupakan pengaruh dari gravitasi planet yang sedang mengorbit.

Tim ini menggunakan teknik baru untuk mendapatkan sinyal yang berasal dari planet baru tersebut. "Ini secara signifikan meningkatkan sensitivitas kami dan memungkinkan kami untuk mengungkapkan tiga planet lain di sekitar planet baru itu," kata Mikko Tuomi dari Universitas Hertfordshire Inggris.(viva.co.id)



0 Comment:

Post a Comment