"Kita ini membuat solusi untuk pemerintah. Subsidi membuat orang malas," ujar salah satu dari "Empat Putra Petir", Ravi Desai. "Empat Putra Petir" merupakan julukan untuk keempat pengusaha lokal yang ditunjuk Menteri BUMN Dahlan Iskan mengembangkan mobil listrik.
Restu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk pengembangan mobil listrik nasional sudah didapat ketika pertemuan di Yogyakarta pekan lalu. Sang penggagas, Dahlan Iskan pun terus menggawangi proyek ini hingga terwujud.
Sebagai solusi jangka panjang, Ravi menilai pengembang mobil listrik tidak bisa menggantungkan kepada dukungan pemerintah semata. Siapapun yang menjalankan pemerintahan selepas 2014, mobil listrik harus terus maju di pasar otomotif.
"Saya tidak setuju minta insentif. Kita mau memberi solusi, tidak mau menyulitkan pemerintah," ujar pria lulusan universitas di India ini.
Kendati belum ada investor, Ravi tidak bermasalah harus mengeluarkan modal mobil listrik dari kas internal. Saat ini fokus Ravi mengembangkan produknya dulu.
"Kalau bisa diekspor 50 unit itu juga bisa jadi investasi," ujar Ravi.
Pria yang memiliki bisnis di bidang energi terbarukan ini yakin akan masa depan cerah mobil listrik. Ini dipicu harga sumber energi tidak pernah mengalami penurunan. Harga energi akan semakin mahal dan subsidi akan terus membengkak.
Mobil listrik menawarkan alternatif ketika lonjakan harga bahan bakar semakin parah. Ravi pun tidak berambisi besar dulu. Untuk awal, penyerapan pasar sebesar 1 persen saja sudah baik. Bahkan, keuntungan 0,2 persen termasuk cukup besar.
Ravi tidak hanya fokus pada pasar nasional saja. Rencana ekspor ke Thailand sudah disiapkan. Ravi menyiapkan pabrik perakit komponen di Batam untuk mempermudah jalur ekspor ke penjuru Asia.
Pengusaha yang juga menyiapkan sepeda motor listrik ini akan menekan harga di bawah kisaran Rp85 juta agar pemasaran terserap baik. Mobil listrik nasional direncanakan ujicoba pada Juli. Ravi yakin pada Agustus sudah siap dijual.
"Saya mau harga sudah standar saat launching nanti. Bukan harga prototype saja," cetus Ravi.
Ravi pun tidak masalah bersaing dengan tiga Putra Petir lainnya. Menurutnya, persaingan ini akan memicu strategi dan inovasi lebih kompetitif.
Restu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk pengembangan mobil listrik nasional sudah didapat ketika pertemuan di Yogyakarta pekan lalu. Sang penggagas, Dahlan Iskan pun terus menggawangi proyek ini hingga terwujud.
Sebagai solusi jangka panjang, Ravi menilai pengembang mobil listrik tidak bisa menggantungkan kepada dukungan pemerintah semata. Siapapun yang menjalankan pemerintahan selepas 2014, mobil listrik harus terus maju di pasar otomotif.
"Saya tidak setuju minta insentif. Kita mau memberi solusi, tidak mau menyulitkan pemerintah," ujar pria lulusan universitas di India ini.
Kendati belum ada investor, Ravi tidak bermasalah harus mengeluarkan modal mobil listrik dari kas internal. Saat ini fokus Ravi mengembangkan produknya dulu.
"Kalau bisa diekspor 50 unit itu juga bisa jadi investasi," ujar Ravi.
Pria yang memiliki bisnis di bidang energi terbarukan ini yakin akan masa depan cerah mobil listrik. Ini dipicu harga sumber energi tidak pernah mengalami penurunan. Harga energi akan semakin mahal dan subsidi akan terus membengkak.
Mobil listrik menawarkan alternatif ketika lonjakan harga bahan bakar semakin parah. Ravi pun tidak berambisi besar dulu. Untuk awal, penyerapan pasar sebesar 1 persen saja sudah baik. Bahkan, keuntungan 0,2 persen termasuk cukup besar.
Ravi tidak hanya fokus pada pasar nasional saja. Rencana ekspor ke Thailand sudah disiapkan. Ravi menyiapkan pabrik perakit komponen di Batam untuk mempermudah jalur ekspor ke penjuru Asia.
Pengusaha yang juga menyiapkan sepeda motor listrik ini akan menekan harga di bawah kisaran Rp85 juta agar pemasaran terserap baik. Mobil listrik nasional direncanakan ujicoba pada Juli. Ravi yakin pada Agustus sudah siap dijual.
"Saya mau harga sudah standar saat launching nanti. Bukan harga prototype saja," cetus Ravi.
Ravi pun tidak masalah bersaing dengan tiga Putra Petir lainnya. Menurutnya, persaingan ini akan memicu strategi dan inovasi lebih kompetitif.
Pakar AC/DC Drive ini menilai kendala yang bisa mengganjal mobil listrik itu subsidi BBM dari pemerintah. Untuk memajukan mobil listrik, lebih baik pemerintah menaikkan harga BBM. Kordinasi juga harus dilaksanakan agar tidak menimbulkan masalah.
Anggaran untuk subsidi bisa dialihkan untuk bidang yang lebih membutuhkan seperti infrastruktur dan pendidikan.
"Lebih baik susah sekarang untuk masa depan lebih baik," ujar pemilik PT. Benua Green Energy ini. (Vivanews.com)
Anggaran untuk subsidi bisa dialihkan untuk bidang yang lebih membutuhkan seperti infrastruktur dan pendidikan.
"Lebih baik susah sekarang untuk masa depan lebih baik," ujar pemilik PT. Benua Green Energy ini. (Vivanews.com)
Keywords :
Mobil Listrik Akan Dijual Agustus
Mobil Listrik Akan Dijual
Mobil Listrik
0 Comment:
Post a Comment