Jakarta - Badan Reserse Kriminal Mabes Polri telah menyelesaikan penyidikan kasus pencurian pulsa. Setelah pertama kali terungkap pada Oktober 2011, kini kasus itu siap diadili di pengadilan. Total ada tiga orang yang dinyatakan sebagai tersangka. Mereka adalah NHB alias N dari PT Colibri Network (perusahaan content provider), WM dari PT Mediaplay (perusahaan content provider), dan KP dari PT Telkomsel (operator seluler).
Meski begitu, masih ada sejumlah modus pencurian pulsa yang belum terungkap dalam penyidikan polisi. Seorang mantan manajer operator seluler menjelaskan bahwa masih ada banyak celah dalam regulasi dan pengawasan bisnis telekomunikasi yang bisa diterobos orang dengan niat buruk.
»Ada setidaknya empat modus yang lazim digunakan untuk mencuri pulsa,” katanya pada Tempo, akhir Maret lalu. Dia menolak identitasnya dipublikasikan untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya di sektor telekomunikasi.
Modus pertama adalah dengan metode konvensional. Dengan cara ini, penyedia content provider bekerjasama dengan operator seluler untuk mengirim pesan premium ke telepon genggam milik pelanggan. Pada proses yang legal, ketika seseorang menerima SMS promosi mengenai sebuah layanan premium, pulsanya tidak terpotong. Namun, operator dan perusahaan content provider yang nakal sudah memotong pulsa ketika SMS promosi itu masuk ke telepon kita.
Modus kedua, adalah modifikasi dari metode konvesional. Pada proses yang legal, pulsa Anda baru akan terpotong setelah Anda resmi mendaftarkan diri menjadi pelanggan layanan premium. Artinya pulsa Anda belum terpotong ketika membalas SMS tawaran layanan premium dengan kode REG atau registrasi. Ketika content provider memberikan pesan premium pertama, baru ketika itulah pulsa Anda terpotong satu kali.
Nah, operator seluler dan perusahaan content provider yang nakal akan menerima pesan REG dari Anda untuk satu layanan premium, dan mengirimi Anda sepuluh pesan premium. Padahal, Anda hanya mendaftarkan diri untuk satu layanan premium. Akibatnya pulsa Anda tersedot dengan cepat.
Parahnya lagi, meski Anda memutuskan satu layanan premium –dengan mengirim satu pesan UNREG, unregister-- Anda masih akan terus menerima sembilan layanan lainnya. Anda baru akan bisa lepas dari layanan premium itu kalau mengirim sembilan pesan UNREG terpisah untuk masing-masing kode layanan itu.
»Banyak pengguna telepon seluler yang tidak tahu cara untuk melepaskan diri dari layanan premium karena mereka hanya mendaftar sekali,” kata sumber Tempo.
Kedua modus pertama ini sudah terungkap dalam penyidikan polisi. Namun, ada dua modus lain yang belum terungkap.(kaskus.co.id)
0 Comment:
Post a Comment